Pengagum Senja


Ketika lisan ini tak bersuara, bukan berarti hati sudah tak lagi peduli rasa.
Dalam keheningan penuturan, aku bersembunyi di balik tiang-tiang kenangan.

Merindu dan menunggu dalam kehampaan, tetapi apa daya sukma ini tak kunjung beranjak.
Nada-nada pengharapan,
Melodi-melodi kerinduan
Ruam-ruam kegelisahan.
Semua tak berarti apa-apa.

Aku memang hanya sekadar pengagum.
Diam seribu kata, tak berani ungkapkan rasa.
Inginku berteriak agar kau tahu,
Namun, kelam ini sungguh membuatku membisu.
Semua terasa berat seperti rindu.

Melalui senyap sinar ku sampaikan salam perpisahan pada kisah tak berbalas yang telah terjalin kian lama.
Teruntuk kau, pencinta senja.

Karya : Metania Sari

Komentar

Postingan Populer